Berubah Demi Eksistensi
- Admin
- Apr 2, 2018
- 2 min read

“Girlfriend is like startup, everything can happen in the first 3 months”
Melihat dan mengamati manusia memang tidak ada habis-habisnya. Selalu bisa menemukan hal-hal menarik baik yang muncul sekarang atau yang akan datang. Manusia itu makhluk paling dinamis diantara makhluk-makhluk hidup yang lain. Apa yang membedakan? Padahal antara manusia dengan makhluk lain sama-sama mempunyai otak. Yang membedakan hanya manusia saja yang mempunyai akal pikiran dan punya mekanisme yang luar biasa.
Akal pikiran membuat manusia bisa bertahan hidup dan menciptakan sesuatu hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini yang membuat manusia menjadi makhluk yang paling dinamis. Dampaknya, perubahan yang dialami manusia pun bisa sangat cepat terjadi. Tapi bisa juga sebaliknya.
Perubahan yang terjadi di manusia bisa dari sisi pikiran, perasaan dan tindakannya. Tadinya berpikir A, tiba-tiba bisa berubah menjadi B. People change. Begitu ungkapan yang biasa saya katakan kepada orang-orang betapa cepat berubahnya manusia. Kalau boleh mengutip perkataaan seorang teman, yang abadi di dunia ini hanya perubahan itu sendiri.
Kenapa manusia bisa berubah dan jadi sangat dinamis? Disini akal pikiran bekerja. Setiap hari nya pikiran manusia menerima berbagai macam informasi dari semua sisi dan hal dari kelima panca indra. Informasi itu bisa memberikan dampak positif atau negatif. Informasi yang masuk bisa langsung diserap oleh pikiran, bisa juga ditolak. Ketika ditolak, disitu fungsi Raticular Activating System (RAS) bekerja sebagai penyaring informasi. Secara gampangnya, manusia bisa menolak secara sadar terhadap informasi yang hendak masuk kedalam diri nya.
Bagaimana dengan informasi yang masuk serta pikiran mengolahnya? Teknisnya, informasi yang masuk bisa mempengaruhi pikiran manusia. Yang dipengaruhi adalah persepsi, kepercayaan (belief), pola pikir serta karakternya. Karena pikiran dan tubuh saling terhubung, kondisi di pikiran setelah dipengaruhi informasi bisa berpengaruh ke seluruh tubuh. Termasuk ke tindakan dan perkataan.
Perlahan-lahan namun pasti, pengaruh informasi berulang-ulang bisa menyebabkan perubahan pada diri manusia. Jika pengaruhnya hanya satu atau dua kali kemungkinan berubahnya sangat kecil. Bentuk perubahannya bermacam-macam, namun perubahan ini bisa disadari dan tidak sama sekali.
Perubahan yang terjadi di manusia juga terkait dengan waktu. Terkadang waktu bisa memberikan tenggat bahkan menekan atau manusia untuk berubah. Mengutip salah satu dialog dalam film Lucy, waktu membuktikan keberadaan manusia. Bisa dikatakan manusia bisa berubah karena waktu yang terus berjalan. Jika tidak berubah namun waktu terus berjalan, itu membuktikan informasi yang masuk ke manusia tidak memberikan dampak apa-apa. Informasi hanya dibiarkan begitu saja atau dianggap angin lalu.
Jika manusia ingin naik level ke jenjang kehidupan berikutnya harus disertai perubahan. Manusia tidak bisa dengan pola pikir yang sama tapi di kondisi dan situasi yang berbeda atau baru. Ibaratnya, pola pikir lama sudah kadaluarsa dan tidak relevan dengan keadaan sekarang. Contoh paling gampang, saat seseorang berada di bangku perkuliahan, tidak bisa lagi menggunakan pola pikir anak sekolah. Jika masih mempertahankan pastilah sangat sulit beradaptasi dengan kondisi perkuliahan yang menuntut pola pikir dan tindakan layakknya mahasiswa.
Kata kunci nya adalah beradaptasi dengan perubahan yang terjadi didalam diri dan diluar diri manusia. Memikirkan atau berargumen dampak positif atau negatif adalah benar atau salah pasti tidak akan ada habisnya karena niscaya itu terjadi, dan manusia pasti mengalami keduanya. Apa jadinya jika manusia tidak bisa beradaptasi? Tinggal menunggu nasib seperti dinosaurus saja, perlahan-lahan akan punah keberadaannya. Punah disini bukan berarti mati, tapi akan ketinggalan dengan orang-orang yang mampu beradaptasi.
Comments